tag:blogger.com,1999:blog-70047950293965162262024-03-08T16:55:29.469+07:00ESSAYER de DIRE..Deden Ardiansyahhttp://www.blogger.com/profile/15797562904299735012noreply@blogger.comBlogger6125tag:blogger.com,1999:blog-7004795029396516226.post-81260452769270858292011-12-13T02:23:00.000+07:002011-12-13T02:24:55.552+07:00strange phenomenon..Deden asyik duduk menulis di depan computer butut miliknya, dia mengetik sebuah cerita yang begitu booring (mungkin) di sela-sela aktifitasnya dia menyempatkan diri untuk menabung ke sebuah tempat yang lebih mirip dengan kotak amal di warung-warung penjual keperluan sembako, di bagian kotak itu tertulis kata-kata “iMac my dream” Nampak uang pecahan limapuluh ribu dan seratus ribu teronggok didalamnya. Terlihat deden mengalihkan pagenya dari layar word ke tab web searching, deden mengecek harga computer canggih iMac impiannya, deden juga mengecek spesifikasi dari omputercanggih itu yang berukuran 27”, deden begitu seksama memperhatikan setiap detail dan keterangan yang disuguhkan oleh web browsingnya. Nampak deden berada di sebuah stand yagn cantik dengan hiasan-hiasan putuh dan chrome, di depan toko tersebut tertera tulisan “MAC STORE” , deden pulang dengan membopong sebuah PC(istilah untuk komputer pada umumnya) berukuran 27” dengan logo apel kroak terlihat jelas di packageingnya, ya itu desbook ciptaan creator yang sudah terlanjur meninggal Steve Job, deden nampak senang, mukanya yang gelap nampak cerah seketika, sesampainya di rumah dden langsung mengotak-atik iMac barunya, seiring waktu menggelinding deden kelelahan dan tertidur dihadanan si putuh barunya, begitu deden terbangun hari sudah mulai gelap, jam tangan HOOPS model dual time miliknya menunjukan pukul delapanan, deden bergegas mencabut kabel power iMac miliknya dan beranjak keluar rumah.nampak deden berjalan menuju sebuah gedung yang bertuliskan “GEDUNG REKTORAT INSTITUT SENI INDINESIA” grdung itu sangat brsar, satu gedung sama dengan 2000 deden yang ditumpuk vertical, deden masuk kedalam gedung perkasa tersebut, di dalamnya nampak banyak sekali orang yang dengan laptop atau pun net book miliknya msing-masing, gedung rektorat itu nampak seperti rumahmakan yang menyediakan fasilitas HOT SPOT dengan banwich tinggi, deden terdiam sejenak, lalu membusungkan dadanya yang tipis akan otot, dia melanjutkan hijrahnya, dia mendekat kearah gerombolan dan mulai melirik-lirik dengan tatapan sinis menyepelekan makhlul-makhluk di sekitarnya, taka da yang menarik perhatiannya, deden melirik kearah power di dinding bangunan rektorat tersebut dan mendekatinya, hati deden terpatu pada port power tersebut, deden dengan sombongnya berjalan di antara makhluk-makhluk asing yang ada di sekitarnya “minggir gue mau OL juga..” deden berceletuk sombong, deden mulai mengeluarkan prototype miliknya, tarat dikeluarkannya iMac berukuran 27”, makhlluk di seditar deden mulai memperhatikan fenomena yang memaksakan baru.Deden Ardiansyahhttp://www.blogger.com/profile/15797562904299735012noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7004795029396516226.post-86225207021492571892011-12-10T00:24:00.002+07:002011-12-10T00:30:13.335+07:00SOSIOPAT..#2nampak bayangan dalam rumah yang luas dan bertaburkan interior moderen masa '90an, seorang anak bersembunyi di balik daun pintu menyaksikan dua sosok bayangan yang berjibaku, bayangan itu adalah bayangan kedua orang tuanya yang sedang bertengkar, sang ayah memukul keras isterinya tepat di arah kepala, sang isteri terjatuh, matanya menatap tajam sang suami tepat diatasnya, sang suami masih memasang kuda-kuda dengan posisi tangan mengepal dan menatap tajam isterinya. si anak perlahan meneteskan airmatanya, sang ayang terus memaki-maki isterinya.<br /><br />Suasana pasar sangat ramai, seorang anak laki-laki bepakaian putih polos berdiri dengan kelapa merunduk diantara ratusan pengunjung pasar. terdengar suara makian dari preman pasar yang memarahi anak kecil pengamen asuhannya "goblok, elu itu udah untung gue pelihara malah ga bisa ngasilin apa-apa?? mau gua gampar lu hah?? sono kerja lagi, dapetin uang yang banyak monyet!!" si preman mendorong kepala si anak kecil, si pengamen lari dengan meneteskan airmata, si anak laki-laki hanya bisa melihat kejadian itu dan berjalan dengan kepala merunduk diantara para pengunjung pasar. si anak laki-laki berjalan bergesekan diantara para pejalan kaki di trotoar, langkahnya terhenti, terdengar suara keras "mana kerjaan mu?? dari kemarin saya suruh kamu buat laporan keuangan yang bener ga ada hasilny, kamu sudah siap saya pecat?? bisa rugi saya kalo ga ada laporan yang failid" suara pemilik toko yang memarahi karyawannya, si anak melanjutkan perjalanannya dengan kepala merunduk, di berjalan begitu jauh, tangannya mengepal dan lengannya mengeras menimbulkan otot kecilnya, di depannya terdengar gemuruh keremaian dan kayu-kayu yang di banting. satpol PP sibuk mengamankan pada PKL yang berjualan diatas trotoar, seorang ibu-ibu menagis, dalam dekapannya terdapat tumpukan mangga barang dagangannya, seorang satpol PP menghampiri si ibu malang tersebut dan merampas paksa barang dagangannya yang akan diamankan sebagai barang bukti pelanggaran si ibu tersebut(hanya alibi), si ibu tetap mempertahankannya, namun si satpol PP mengacungkan tongkat dinasnya seolah akan memukul ibu malang tersebut, si anak laki-laki tercengan dan seketika merunduk teringat kelakuan kasar sang ayah kepada ibunya, si ibu malang merunduk ketakutan, dekapannya melemah, seketika si satpol PP merampas tumpukan mangga barang dagangannya, si ibu hanya bisa menangis tak kuasa dengan keadaan, si anak laki-laki berlari secepat mungkin menerobos keramaian, tak kuat melihat terlalu lama dengan keadaan tersebut, di sekitarnya banyak penjual berlari kalang kabut tak ingin tertangkap para satpol PP, si anak laki-laki menabrak salah satu seorang pedagang yang cantik, mereka berdua terjatuh, si anak hanya terdiam dengan nafas terengah-engah begitu pun dengan si wanita dengan tumpukan baju di dekapannya, malang, si wanita di tarik satpol PP dan di gusur paksa menaiki mobil dinas satpol PP tersebut, sang wanita menangis dan menatap penuh harap pertolongan dari si anak laki-laki, si anak laki-laki meneteskan airmayanya dan beranjak lari dengan cepat dan berteriak "tidakkkkkkk.."<br /><br />si anak laki-laki beranjak dewasa, nampak dia sedang berlari kencang dengan pakaian putih berdasi dan celana abu-abu, tak jauh di belakangnya segerombolan remaja yang beruniform sama dengannya namun sedikit berantakan turut berlari mengejar sang anak laki-laki tersebut "anjing kesini lu, gua bunuh lu bangsat.." gerombolan itu terus berteriak sembari mengejar si anak laki-laki yang berlari merunduk dan nafas yang terengah-engah, di tangannya terlihat percikan darah, si anak menoleh ke belakang dan terjatuh menabrak tong sampah, gerombolan di belakangnya semakin kencang berlari melihat kesempatan tersebut, si anak laki-laki terperangkap dalam kerumunan rifalnya, nampak seorang anak laki-laki lain masuk dalam kerumunan tersebut dia adalah ketua dari preman sekolahan, mukanya penyh darah, dari hidungnya masih mengalir darah segar yang sesekali menetes kelantai dan baju putihnya, anak itu mendekati si anak laki-laki yang orang kenal dengan nama deden, si preman mendekati deden "anjing, jadi lu udah punya nyali hah??" si preman dan deden saling menatap, bogem mentah mendarat di wajah deden, mukanya terbanting ke lantai, deden hanya diam, hidungnya mengeluarkan darah, si preman menjambak rambut deden "lu udah hebat, mau jadi evening hero?? udah berani lempar gelas ke muka gue??" si preman menonjok wajah deden kembali, nampak seorang wanita datang berlari, nafasnya terengah-engah, langkahnya terhenti, dia melihat deden terkapar tak berdaya diantara kerumunan, deden pun melihat kearah wanita tersebut dan tersenyum kecil.Deden Ardiansyahhttp://www.blogger.com/profile/15797562904299735012noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7004795029396516226.post-67646454041446172012011-12-08T22:40:00.003+07:002011-12-08T23:24:28.175+07:00BUAH JATUH KE BAWAH..seorang remaja berjalan dengan tegap, tak lamakemudian dia di hampiri satpol PP, satpop PP "naik kamu..naik" sang satpol PP memaksa agar si remaja naik ke atas pikup dinasnya, si remmaja laki-laki menolak "apaan pak, engga..engga mau.." tapi satpol PP tetap memaksa si anak remaja laki-laki tersebut, hingga paksaas terakhir dengan sedikit bantuan 911 berupa tongkat pentungan berbahan vibber mendarat di bandara mini si remaja malang tersebut.suasana nampak gelap dan sesekali masuk sebersit cahaya yang menyilaukan, si remaja bangu dan tersadar dirinya sudar berbaring di atas benda empuk berlapis busa tebal yang disangga beberapa per tebal yang si remaja kenal sebagai kasur empuk, dia nampak tak asing dengan tempat tersebut, si remaja bangun dari baringannya dan syok mendapati univormnya sudah di pereteli laiknya pasukan perang yang tertangkap musuh, di samping kanannya terbuka, itu adalah pintu WC, om BAMBANG keluar dengan lemas kemulai seperti daun hijau yang terhembus api, om bambang "kamu udah bangun honey?? udah siap ronde selanjutnya??" si remaja hanya bengong dan merasa janggal dengan hal tersebut dalam pengatnya berkata "..................................................."<br />pasti ni pembaca bingung :D<br /><br />dalam benak si remaja berkata "lah ko..tadi kan di pinggir jalan, ko sekarang di dalam kamar??". om BAMBANG mendekati si remaja dengan santai dan penuh gairah seperti kerbau pejantan yang akan menunjukan taji beracun dari bagian bawah tubuhnya, om BAMBANG tidak sengaja menginjak boneka bebek mainan si remaja dan terdengar suara "kwekkk.." sangat nhyaring, si remaja nenoleh dan kaget BAMBANG sudah berada di dekatnya, si emaja sontak berdiri dan menendang spontan kaki om BAMBANG, om menjerit dan mengeluarkan suara wanita yang tak lain suara asli om BAMBANG "aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa" sontak om BAMBANG terjatuh meringis seperti wanita yang kesakitan "kamu jagat sama aku, ada apa dengan kamu?? ngga seperti biasanya, maaf aku ga sengaja nginjek mainan kamu, maaf y honey", si remaja merunduk, tapi om BAMBANG punya 'iktikad lain, si dekat tangannya ada sebuah pemukul bola kasti, om BAMBANG merasa terdzalimi dengan keadaan itu dan membalas tindakan si remaja yang dari tadi masih di samarkan identitasnya oleh saya selaku penulis, om BAMBANG sontak memukul dengan keras kepala si remaja dengan tongkat besbalnya dan HOMERUN lah yang terjadi, si remaja terhempas ke atas kasur dengan kerasnya, lalu om BAMBANG mencoba beranjak dari rintihan kuntilanaknya dengan pelan-pelan menyesuaikan perasaan kakinya, om BABANG sudah berdiri tegap dan berterik "eke the winner dun..hahahhahahahahhaha" om tertawa keras, tak lama kemudian om BAMBANG mendekati si remaja yang telah terkulai di atas kasur dengan dedikit baju yang melorot hingga nampak bagian dadanya begitu lega, om BAMBANG duduk di samping si remaja dan mulai memainkan tangan lebarnya yang tak pernah menyentuh bangku SD sekali pun. suasana nampak gelap, sesekali sedikit cahaya nampak begitu silau masuk dengan cara paksa kedalah kornea mata si remaja, dia merasa aneng dengankeadaan sekitar, dalam benaknya merasa sudah tak asing dengan tempat dimana dia berpijak sekarang, si remaja menganggkat kepalanya yang terkulai diatas meja dan melihat ada sesosok suram di hadapannya, sosok itu berkata "bangun..bangun kamu" dalam ruangan itu hanya ada si semaja dan sosok suram itu yang tak lain adalah satpol PP yang memukul kepalanya di pinggir jalan tadi "bangun..bangun kamu!!" si satpol PP masih berbicara keras dan memukul meja, si remaja kaget dan tersadar tolal ternyata dia sedang berada di rumah sang satpol PP, terlihat di meja tersebut si satpol PP sedang bergandengan dan tersenyum bahagia dengan anaknya, di meja tersebut terdapat dompet yang sudah berantakan, isinya amburadul di dekat dompet seperti jeroan dari mayat manusia di dalam ruang otopsi forensik, satpol PP masih terus nyerocos "kamu itu apa-apaan..KTP ganda, penampilan ga jelas, kaya wanita kamu, KTP ini namanya IMin, yang satu lagi MINCE KARIMIN, bapak malu, malu semalu-malunya, kamu hargai bapak mu ini, bapak satpol PP nak, kalo ada razia kamu ketangkap bapak juga yang malu, jalanilah hidup normal seperti sejatiya seorang laki-laki nak, jangan seperti ini, ga jelas kamu, mau jadi apa kamu?? nongkrong di taman lawang terus, pake syal bulu-bulu terus, lipstik merah pekat setebal itu untuk apa?? kamu itu sadar toh nak, jangan mempermalukan dirimu dan keluargamu sendiri..mau bapak usir kamu dari rumah ini, kamu mau tinggal di mana kalo bapak usir nak, bapak pernah di usir dari rumah kakek mu gara-gara berpenampilan dan bersikap seperti kamu nak, sakit rasanya, bapak ga mau kamu ngalamin hal yang pernah bapak alami dulu, sadar kamu nak..sadar" si remaja hanya terdiam merunduk dan meneteskan airmatanya mendengar sang babak..Deden Ardiansyahhttp://www.blogger.com/profile/15797562904299735012noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7004795029396516226.post-39269824122576415222011-12-08T22:11:00.002+07:002011-12-08T22:20:36.671+07:00SOSIOPAT..nampak seorang anak sedang asik bermain sendiri di balik rumah dengan desain klasik yang besar, anak itu terus mengoyak-oyak tanah yang ada di hadapannya, di balik tubuh mengilnya terdapat lubang-lubang kecil dan beberapa bibit tanaman yang tergeletak seperti jemuran ikan asin diatas nampan dan berbaring bi bawah terik matahari, si anak berbalik dan menumpakan seonggok tanah di samping lubang-lubang yang ada, tangan mungilnya mengambil salah satu bibit pohon jeruk yang telah dia tanam dua minggu lalu selepas dia diberi sebuah jeruk manis dari pamannya yang gempal dan berkumis lebat seperti pak raden, sayangnya dari uniform mereka berbeda, sang paman lebih senang mengenakan kaos dalam dan celana kolor bergaris lurus vertikal seperti orang kantoran yang bersantai di rumahnya di akhir pekan tuk melepas pengat di kantoran, dan itulah yang sebenarnya terjadi pada sang paman yang ternyata seorang kepala cabang dari sebuah perusahaan asuransi ternama yang berdiri sejak tahun 1912 tahun silam, berbeda dengan pak raden seorang dosen yang mengundurkan diri dari sebuah institut ternama di bandung dan lebih memilih jalan hidupnya berkesenian demi anak-anak dan menciptakan karya abadi sampai saat ini yaitu karakter SI UNYIL buahkaryanya sebagai seorang perupa yang selalu berpenampilan ningrat jawa. si anak masih menanam bibit-bibit pohonnya, kali ini adalah bibit pohon buah apel yang seminggu sebelumnya ia makan dan bijinya ia tanam sebagai cikal bibit dari apa yang ia tanam sekarang, anak itu asik merapihkan bibit-bibit yang sudah tertanam dan sesekali membilas laju keringat yang deras keluar dari pori-pori perbatasan antara rambut dan bandara mini di atas alis matanya, si anak terdiam, pandangannhya terfokus pada satu titik dan kornea matanya menyesuaikan diri dengan keadaan itu seperti sebuah lensa kamera yang secara otomatis menyesuaikan titik fokus dalam pengaturan auto oleh usernya, tatapannya membentuk deep of fild sempit pada seekor semut yang datang berkunjung menghampiri bibit pohon rambutan yang telah ia tanam, sang semut benoleh kearah sekitarnya, sianak mengikuti gerak dari tatapan sang semut, dahinya megerut, alisnya menungkik tajam seolah akan bertabrakan dengan alis di seberangnya, matanya menatap sinis tak kala sang semut semakin mendekat ke arah bibit pohon rabutannya, si anak spontan berdiri dan mengkempaskan kakinya "brukkk.." kaki si anak mengkempas ke bumi, nampak raut wajah si anak senang dan mengangkat kakinya, pohon rambutan mungil malang itu goyah roboh dari tegaknya, pohonnya rusak, tumpukan tanah di sekitaran batang pohon malang itu rata dengan tanah sekitarnya, sang semut kocar kacir berlari, si anak masih tersenyum dan berbalik arah dengan santai, raut senyumnya msih nampak utuh seperti mayat yang di balsem pada jaman mesir kuno agar selalu awet. seorang wanita cantik dengan rambut panjang hitamnya yang indah berjalan begitu terburu-buru menuju sebuah kelas, si wanita berhenti dari detak langkahnya dan menoleh keatas, nampak tulisan KELAS IX C, dia merunduk dan menghela nafasnya dengan tenang, tatapannya begitu tajam penuh kesal dan melangkahkan kembali kakinya, dalam kelas nampak deden bengong diatas tumpuan kursi tua reot peninggalan tahun 1998 sejak renovasi pertama bangnan sekolahnya, dan tangannya dengan sikap sempurna melipat diatas meja lapuk bertuliskan kata-kata anak muda puber 15 tahunan, sebuah tangan mendarat tepat di pipi deden "plakkk.." mengkin itu mine visualisasi dari tamparannya..si wanita yang akrab di sebut ummi oleh kawan kawannya itu menatap deden penuh kesal. "maksud kamu apa?? kenapa hamster ku kamu gituin??" si wanita mulai berkaca-kaca dan menghempaskan tangan indah berhiaskan cincin emas yang melingkar di jari tengahnya, deden hanya menatapo polos sembari mengelus-elus pipinya yang mendapatkan surprise dari wanita cantik bertanganindah itu, emosi si wanita semakin meluap seperti soda di campur permen mint dalam botol yang di kocok lalu "dwarrrr.." meledak.."kenapa kamu bunuh si omen?? apa yang salah dari dia??" deden masih melongo dan berusaha berucap tenang.."anu ummi.." "apa??" ummi semakin emosional melihat raut deden yang tetap polos "kemarin pas main ke rumah mu aku main sama si omen, terus ada semut lewat deketin dia, aku injak aja."Deden Ardiansyahhttp://www.blogger.com/profile/15797562904299735012noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7004795029396516226.post-89230227029554130742011-12-05T20:46:00.002+07:002011-12-05T21:05:43.948+07:00KEKOSONGAN..cahaya itu terlalu menyilaukan bagi ku, rasanya begitu kuat menerobos rana soca ini, aku hanya terdiam diantara luasnya padang ilalang nan hijau menghembuskan aroma kesegaran indahnya alam ini. aku berjalan menelusuri setapak yang aku cipta dari imajinasi, menjelajah setiap klan dari beragam riuk rerumputan. maaf aku tlah melukai mu ilalang..ku hempaskan engkau dengan kibaskan dengan kuat dan kokohnya lengan ini..kau mengelak seraya kapas terhembus desir angin menggelitik..aku berjalan.<br /><br />tempat apakah ini? sejauh mata memandang, seraya tapak menginjak sang ardi, aku tak menemukan apa pun selain kehijauan..tak mungkin ini EDEN tempat sang adam dan hawa derada..untuk apa aku derada di tempat ini?? hanya melangkguahkan tapak usang ku kah? hanya berdiri diatas keyakinan ku kah?? aku adalah daging dari onggokan darah yang menggumpal..tah seharusnya aku hanya terdiam dalam keindah ini..<br /><br />melangkah dan terus melangkah yang aku coba..tak ku temukan setitik pun noda dalam keindahan ini..apakah aku telah mati..apakah tuhan sedang menitipkan ku dalam keheningan ini..ku tutup mata dan mencoba meraskan sentuhan itu datang menerobos setiap titik kehidupan ini..pori-pori ini ku hidangkan untuk menyambut kesejukan indah alam ini..ke buka mata..apa..apa..APA..aku hanya terlarut dalam keramaian bising kota pengat ini..aku hanya mengalihkan fikiran ku dalam keindahan sejuknya alam yang tak mampu aku pecahkannya sendiri..aku tersesat dalam fikir dan angan dari uporia keindahan..MUNAFIK..aku seorang yang belumlah bisa menerima kehidupan ini tanpa memiliki arah yang pasti..berKACAlah..Deden Ardiansyahhttp://www.blogger.com/profile/15797562904299735012noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7004795029396516226.post-46910983270238515652011-12-03T22:00:00.004+07:002011-12-03T23:20:54.965+07:00BERPIJAK PADA SEUTAS DAUNAku anak dari seorang anak adam yang terlahir dengan kesempurnaan fisik dan sedikit kecacatan rupa, namun semua ini cukup nikmat kurasakan tak kala tuhan dari bapak ku selalu memberikan sedikit rasa dan prasa ujian yang aku harus berjuang memecahkannya, anak adam itu selalu bertutur, bahwasannya kehidupan ini akan terasa sulit bagi aku seorang keturunan adam, namun itulah takdir. seraya jagat terus berputar mengitari galaksi pada porosnya dengan keseimbangan ilmu grafitasi yang pernah terucap dari mulut seorang NEWTON, seperti teori tahajut yang sangat afdol ketika dilaksanakan pada waktu sepertiga malam, sepertiseorang ibu yang dikaruniai rahim, seperti seorang pelacur yang berusaha memuaskan siapapun laki-laki di pelukannya. itulah takdir. dia mengajariku monolog dihadapan lembaran ilalang "kenapa engkau makhluk ciptaan tuhanku..kenapa engkau selalu berayun kemana sang angin berhebus..takinginkah kau mencoba prasa dan rasa baru dalam ayunan mu? tak jenuhkah engkau dengan sikap mu?". sederhana, subuah monolog tentang makhkluk yang ilmuan katakan sebagai HOMOSAFIEN dan dalam kitab suci ku disebut sebagai INSAN KALIL (makhluk berfikir, dia berinteraksi seolah ilalang adalah makhluk yang setrata dengannya, seolah ia bisa mendengar dan merubah dirinya, hingga aku sadar ternyata dia sedang berinteraksi dengan dirinya sendiri sama seperti yang aku rasakan pada sasaat menyimak anak adam tersebut. aku tak seharysnya berpikak pada seutas daun, tap lula pada seonggok tanah, karenakehidupan terus berjalan, ujian hanyalah bumbu dari sebuah masakan seperti cabai dalam balutan kembang gula, walau tak seberaa cukup menyadarkan kita akan pentingnya transformasi untuk beadaptasi dengan dunia titipan tuhan dari adam.Deden Ardiansyahhttp://www.blogger.com/profile/15797562904299735012noreply@blogger.com0