nampak bayangan dalam rumah yang luas dan bertaburkan interior moderen masa '90an, seorang anak bersembunyi di balik daun pintu menyaksikan dua sosok bayangan yang berjibaku, bayangan itu adalah bayangan kedua orang tuanya yang sedang bertengkar, sang ayah memukul keras isterinya tepat di arah kepala, sang isteri terjatuh, matanya menatap tajam sang suami tepat diatasnya, sang suami masih memasang kuda-kuda dengan posisi tangan mengepal dan menatap tajam isterinya. si anak perlahan meneteskan airmatanya, sang ayang terus memaki-maki isterinya.
Suasana pasar sangat ramai, seorang anak laki-laki bepakaian putih polos berdiri dengan kelapa merunduk diantara ratusan pengunjung pasar. terdengar suara makian dari preman pasar yang memarahi anak kecil pengamen asuhannya "goblok, elu itu udah untung gue pelihara malah ga bisa ngasilin apa-apa?? mau gua gampar lu hah?? sono kerja lagi, dapetin uang yang banyak monyet!!" si preman mendorong kepala si anak kecil, si pengamen lari dengan meneteskan airmata, si anak laki-laki hanya bisa melihat kejadian itu dan berjalan dengan kepala merunduk diantara para pengunjung pasar. si anak laki-laki berjalan bergesekan diantara para pejalan kaki di trotoar, langkahnya terhenti, terdengar suara keras "mana kerjaan mu?? dari kemarin saya suruh kamu buat laporan keuangan yang bener ga ada hasilny, kamu sudah siap saya pecat?? bisa rugi saya kalo ga ada laporan yang failid" suara pemilik toko yang memarahi karyawannya, si anak melanjutkan perjalanannya dengan kepala merunduk, di berjalan begitu jauh, tangannya mengepal dan lengannya mengeras menimbulkan otot kecilnya, di depannya terdengar gemuruh keremaian dan kayu-kayu yang di banting. satpol PP sibuk mengamankan pada PKL yang berjualan diatas trotoar, seorang ibu-ibu menagis, dalam dekapannya terdapat tumpukan mangga barang dagangannya, seorang satpol PP menghampiri si ibu malang tersebut dan merampas paksa barang dagangannya yang akan diamankan sebagai barang bukti pelanggaran si ibu tersebut(hanya alibi), si ibu tetap mempertahankannya, namun si satpol PP mengacungkan tongkat dinasnya seolah akan memukul ibu malang tersebut, si anak laki-laki tercengan dan seketika merunduk teringat kelakuan kasar sang ayah kepada ibunya, si ibu malang merunduk ketakutan, dekapannya melemah, seketika si satpol PP merampas tumpukan mangga barang dagangannya, si ibu hanya bisa menangis tak kuasa dengan keadaan, si anak laki-laki berlari secepat mungkin menerobos keramaian, tak kuat melihat terlalu lama dengan keadaan tersebut, di sekitarnya banyak penjual berlari kalang kabut tak ingin tertangkap para satpol PP, si anak laki-laki menabrak salah satu seorang pedagang yang cantik, mereka berdua terjatuh, si anak hanya terdiam dengan nafas terengah-engah begitu pun dengan si wanita dengan tumpukan baju di dekapannya, malang, si wanita di tarik satpol PP dan di gusur paksa menaiki mobil dinas satpol PP tersebut, sang wanita menangis dan menatap penuh harap pertolongan dari si anak laki-laki, si anak laki-laki meneteskan airmayanya dan beranjak lari dengan cepat dan berteriak "tidakkkkkkk.."
si anak laki-laki beranjak dewasa, nampak dia sedang berlari kencang dengan pakaian putih berdasi dan celana abu-abu, tak jauh di belakangnya segerombolan remaja yang beruniform sama dengannya namun sedikit berantakan turut berlari mengejar sang anak laki-laki tersebut "anjing kesini lu, gua bunuh lu bangsat.." gerombolan itu terus berteriak sembari mengejar si anak laki-laki yang berlari merunduk dan nafas yang terengah-engah, di tangannya terlihat percikan darah, si anak menoleh ke belakang dan terjatuh menabrak tong sampah, gerombolan di belakangnya semakin kencang berlari melihat kesempatan tersebut, si anak laki-laki terperangkap dalam kerumunan rifalnya, nampak seorang anak laki-laki lain masuk dalam kerumunan tersebut dia adalah ketua dari preman sekolahan, mukanya penyh darah, dari hidungnya masih mengalir darah segar yang sesekali menetes kelantai dan baju putihnya, anak itu mendekati si anak laki-laki yang orang kenal dengan nama deden, si preman mendekati deden "anjing, jadi lu udah punya nyali hah??" si preman dan deden saling menatap, bogem mentah mendarat di wajah deden, mukanya terbanting ke lantai, deden hanya diam, hidungnya mengeluarkan darah, si preman menjambak rambut deden "lu udah hebat, mau jadi evening hero?? udah berani lempar gelas ke muka gue??" si preman menonjok wajah deden kembali, nampak seorang wanita datang berlari, nafasnya terengah-engah, langkahnya terhenti, dia melihat deden terkapar tak berdaya diantara kerumunan, deden pun melihat kearah wanita tersebut dan tersenyum kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar