BUAH JATUH KE BAWAH..

seorang remaja berjalan dengan tegap, tak lamakemudian dia di hampiri satpol PP, satpop PP "naik kamu..naik" sang satpol PP memaksa agar si remaja naik ke atas pikup dinasnya, si remmaja laki-laki menolak "apaan pak, engga..engga mau.." tapi satpol PP tetap memaksa si anak remaja laki-laki tersebut, hingga paksaas terakhir dengan sedikit bantuan 911 berupa tongkat pentungan berbahan vibber mendarat di bandara mini si remaja malang tersebut.suasana nampak gelap dan sesekali masuk sebersit cahaya yang menyilaukan, si remaja bangu dan tersadar dirinya sudar berbaring di atas benda empuk berlapis busa tebal yang disangga beberapa per tebal yang si remaja kenal sebagai kasur empuk, dia nampak tak asing dengan tempat tersebut, si remaja bangun dari baringannya dan syok mendapati univormnya sudah di pereteli laiknya pasukan perang yang tertangkap musuh, di samping kanannya terbuka, itu adalah pintu WC, om BAMBANG keluar dengan lemas kemulai seperti daun hijau yang terhembus api, om bambang "kamu udah bangun honey?? udah siap ronde selanjutnya??" si remaja hanya bengong dan merasa janggal dengan hal tersebut dalam pengatnya berkata "..................................................."
pasti ni pembaca bingung :D

dalam benak si remaja berkata "lah ko..tadi kan di pinggir jalan, ko sekarang di dalam kamar??". om BAMBANG mendekati si remaja dengan santai dan penuh gairah seperti kerbau pejantan yang akan menunjukan taji beracun dari bagian bawah tubuhnya, om BAMBANG tidak sengaja menginjak boneka bebek mainan si remaja dan terdengar suara "kwekkk.." sangat nhyaring, si remaja nenoleh dan kaget BAMBANG sudah berada di dekatnya, si emaja sontak berdiri dan menendang spontan kaki om BAMBANG, om menjerit dan mengeluarkan suara wanita yang tak lain suara asli om BAMBANG "aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa" sontak om BAMBANG terjatuh meringis seperti wanita yang kesakitan "kamu jagat sama aku, ada apa dengan kamu?? ngga seperti biasanya, maaf aku ga sengaja nginjek mainan kamu, maaf y honey", si remaja merunduk, tapi om BAMBANG punya 'iktikad lain, si dekat tangannya ada sebuah pemukul bola kasti, om BAMBANG merasa terdzalimi dengan keadaan itu dan membalas tindakan si remaja yang dari tadi masih di samarkan identitasnya oleh saya selaku penulis, om BAMBANG sontak memukul dengan keras kepala si remaja dengan tongkat besbalnya dan HOMERUN lah yang terjadi, si remaja terhempas ke atas kasur dengan kerasnya, lalu om BAMBANG mencoba beranjak dari rintihan kuntilanaknya dengan pelan-pelan menyesuaikan perasaan kakinya, om BABANG sudah berdiri tegap dan berterik "eke the winner dun..hahahhahahahahhaha" om tertawa keras, tak lama kemudian om BAMBANG mendekati si remaja yang telah terkulai di atas kasur dengan dedikit baju yang melorot hingga nampak bagian dadanya begitu lega, om BAMBANG duduk di samping si remaja dan mulai memainkan tangan lebarnya yang tak pernah menyentuh bangku SD sekali pun. suasana nampak gelap, sesekali sedikit cahaya nampak begitu silau masuk dengan cara paksa kedalah kornea mata si remaja, dia merasa aneng dengankeadaan sekitar, dalam benaknya merasa sudah tak asing dengan tempat dimana dia berpijak sekarang, si remaja menganggkat kepalanya yang terkulai diatas meja dan melihat ada sesosok suram di hadapannya, sosok itu berkata "bangun..bangun kamu" dalam ruangan itu hanya ada si semaja dan sosok suram itu yang tak lain adalah satpol PP yang memukul kepalanya di pinggir jalan tadi "bangun..bangun kamu!!" si satpol PP masih berbicara keras dan memukul meja, si remaja kaget dan tersadar tolal ternyata dia sedang berada di rumah sang satpol PP, terlihat di meja tersebut si satpol PP sedang bergandengan dan tersenyum bahagia dengan anaknya, di meja tersebut terdapat dompet yang sudah berantakan, isinya amburadul di dekat dompet seperti jeroan dari mayat manusia di dalam ruang otopsi forensik, satpol PP masih terus nyerocos "kamu itu apa-apaan..KTP ganda, penampilan ga jelas, kaya wanita kamu, KTP ini namanya IMin, yang satu lagi MINCE KARIMIN, bapak malu, malu semalu-malunya, kamu hargai bapak mu ini, bapak satpol PP nak, kalo ada razia kamu ketangkap bapak juga yang malu, jalanilah hidup normal seperti sejatiya seorang laki-laki nak, jangan seperti ini, ga jelas kamu, mau jadi apa kamu?? nongkrong di taman lawang terus, pake syal bulu-bulu terus, lipstik merah pekat setebal itu untuk apa?? kamu itu sadar toh nak, jangan mempermalukan dirimu dan keluargamu sendiri..mau bapak usir kamu dari rumah ini, kamu mau tinggal di mana kalo bapak usir nak, bapak pernah di usir dari rumah kakek mu gara-gara berpenampilan dan bersikap seperti kamu nak, sakit rasanya, bapak ga mau kamu ngalamin hal yang pernah bapak alami dulu, sadar kamu nak..sadar" si remaja hanya terdiam merunduk dan meneteskan airmatanya mendengar sang babak..

Tidak ada komentar: